Jarak

depa demi depa aku hitung  namun
dibantai oleh nafas yang seakan tersendat
jantung sudah hampir redup 
nadi nya terasa mati
urat urat saraf penggerak tubuh seakan lumpuh
mimpi mimpi seakan terbatas
dikurung dalam bui jeruji besi
disorot kerumunan kehinaan memberontak jarak
melarikan diri dari kenyamanan
menabrak deras hujan 
menempa proses kehidupan
mata sudah lelah
kaki sudah patah
ibarat pohon kelapa sudah tumbang ujungnya
ku ukir dengan kelembutan pena
berharap ada makna dari sebuah cerita
bersyukur akar akar nya masih kokoh dalam penjagaan tekad
memiliki cita cita tidak semudah kita berkedip harus berani menggenggam disiplin rumit
disiplin menaiki tangga disiplin sikap
jangan pernah merasa dunguh ataupun kwatir lakukan lakukan dan lakukan
Gertak dengan keras kelemahan yang menantang agar mereka takut
buat kemalasan pucat tak berdaya
jika kamu merasa lelah baringkan badanmu sejenak lalu segera lah berdiri lagi pada tujuanmu
bunga tidak akan mekar tanpa kau siram
tuliskan kalimat di keningmu aku bisa
Aku sudah biasa mendaki kesulitan kesulitan sesuatu yang lumrah bagiku
pikirkan cara melompat ke seberang dengan cepat untuk mendapat bendera kemenangan yang berkibar
jangan takut dengan licin nya batu yang berlumut perhatikan dan lakukan abaikan suara yang menyorakinya yang merayu untuk mundur tutup telinga rapat rapat
jadikan dirimu merdeka Se merdeka deka nya
Tidak takut dengan ke gagalan dan lupakan kata gagal rubah cara berpikir kamu dan yakin ke suksesan di ukur keberanian di dadamu
pagi matahari bersinar sampai petang malam menyapa ku selam setiap masa ada ukiran sejarah
Kereta yang melaju kencang gerbong gerbong yang menarik ekornya di pimpin masinis handal berlarian tanpa beraduan
melesat bagai kilat lalu hilang dari pandangan setasiun kota mulut nya berteriak
Aku pergi menghantarkan penumpang ke tempat jauh
Akan ku tinggalkan kau sejenak akan ku tinggalkan dekapan yang membuatku tak bergerak

Komentar

Postingan Populer