Wajah Ibu

selembut apakah wajah ibu
terselip dalam saraf batinku
seakan ada engkau di depan mataku
dalam reka reka bayangku
tapi mengapa engkau diam
hanya berkedip dalam tangismu
tak rindukah engkau padaku
jangka tanganku tak sanggup menyentuh kulitmu
kaki ku pun kaku
ku panggil  dengan teriakanku
mengapa kau hanya diam
seraya kau tak mendengar nya
memucat sekujur tubuhku
bercucuran deras keringat
rasa tidak lagi berimbang
mana dekapan hangat pelukmu
aku yang rindu
dalam kedamaian cintamu
kenapa engkau ragu
aku disini
sungguh tak kurelakan ini terjadi
tak lihatkah engkau aku menangis
aku ingin pulang
pada santunan kasih sayang
aku ingin bermimpi
akupun ingin tertawa
bersandar pada gendongan
aku yang terlalu lama sendiri
menantang keras nya hidup
menyaut harga nya nafas
di bumbung jantungku ini

Komentar

Postingan Populer